Ansor DIY Anggap Reshuffle Kabinet Tak Profesional
Berkaitan dengan reshuffle Kabinet Bersatu jilid 2 yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudoyono sebagai hak prerogratifnya, maka, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta berpendapat bahwa langkah tersebut tidak proporsional, khususnya menyangkut reshuffle Ketua Umum PP GP Ansor Saifullah Yusuf dari posisi sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Menneg PDT).
Ketua PW GP Ansor DIY Sidiq Pramono Sag menyadari sepenuhnya bahwa reshuffle adalah hak Prerogatif Presiden. Tetapi sudah semestinya hal itu dilakukan atas dasar untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, bukan justru untuk memperburuk kinerja pemerintahan.
“Kami mempertanyakan kenapa beberapa menteri yang jelas-jelas bermasalah tetap dipertahankan, padahal bukankah itu akan menggangu kinerja pemerintahan,” tanyanya,.
Dijelaskan, PW GP Ansor DIY menilai reshuffle jilid 2 yang dilakukan Presiden tidak profesional, karena reshuffle dilakukan atas dasar desakan partai politik tertentu, di antaranya PKB. Kalau Menteri sebagai pembantu Presiden yang akan mengeksekusi semua kegiatan diambilkan dari orang-orang partai politik dan hak prerogatif presiden telah ternodai oleh desakan Partai Politik, maka, dikhawatirkan pelaksanaan tata pemerintahan tidak akan bisa terselenggara dengan baik, karena selalu akan dibayang-banyagi kepentingan politik dan menafikan prinsip profesional. Dalam konteks ini Presiden telah menafikan Gerakan Pemuda Ansor sebagai elemen bangsa yang telah terbukti memberikan kontribusi besar terhadap kebesaran bangsa selama ini, kesan yang mengemuka adalah bahwa seakan-akan kader-kader Ansor (Gus Ipul) dipandang tidak profesional dan tidak layak diberi kepercayaan untuk menerjemahkan visi dan misi Presiden.
Dijelaskan pula, Sahabat Saifullah Yusuf direshuffle bukan karena kinerjanya yang tidak baik, tetapi atas desakan Partai Kebangkitan Bangsa. Karena selama Gus Ipul Menjabat sebagai Menteri beliaulah satu-satu menteri yang terbanyak telah mengelilingi daerah-daerah untuk meninjau secara langsung ke daerah. Dan beliau akan mendapatkan rekor MURI sebagai menteri yang telah berkeliling daerah terbanyak dalam kurun 2, 5 tahun.
Karena itu PW GP Ansor DIY menilai bahwa Partai Kebangkitan Bangsa tidak pernah melihat Ansor adalah aset terbesarnya PKB yang telah memberikan kontribusi riil yang besar terhadap perkembangan PKB di Indonesia. Untuk itu PW GP Ansor DIY mendesak PP GP Ansor untuk melakukan Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) mensikapi tentang reshuffle jilid 2 kabinet bersatu dan membahas hal-hal darurat bagi kepentingan bangsa yang lebih besar.
Monday, May 14, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment