Monday, October 22, 2007
Pilihan Wisata, Dari Pantai ke Lava Merapi
YOGYA siap menyambut wisatawan lebaran. Banyak objek wisata nan menawan yang siap memuaskan wisatawan. Jarak antar objek wisata satu dengan yang lain relatif dekat, sehingga dalam sehari bisa melanglang ke beberapa tempat. Objek wisata tersebut antara lain Taman Kuliner Condongcatur (TKC) Depok dan Taman Pintar Yogyakarta.
Taman Kuliner Condongcatur (TKC) memang diproyeksikan menjadi wadah penyajian makanan, berbaur dengan suguhan seni dan budaya. Tersedia 120 kios resto dan non resto di kawasan seluas 1,5 ha. Dilengkapi mushola, pendopo serba guna, sport area dan tempat parkir yang luas.
Bagi cullinary hunter yang berlibur Lebaran ke Yogya, di TKC Depok ada 40 kios pemuas lidah dan dahaga. Menyajikan berbagai masakan khas, seperti aneka menu jamur, sego penyetan, gudeg 'koyor', nasi merah ayam, es kelapa muda dengan gula merah dan masih banyak lagi.
Di sana ada sebanyak 126 kursi, belum termasuk 26 kursi yang berada di taman, yang memungkinkan pengunjung menikmati makanan di area terbuka. Serta tentu saja, sambil memanjakan telinga dan mata menikmati sajian musik dan hiburan seni budaya.
Sedang bila mampir ke Taman Pintar Yogyakarta, pengunjung akan disuguhkan berbagai sarana yang dibangun dalam konsep science park. "Tempat ini dibangun menjadi taman yang bukan sekadar menghibur. Namun juga memberi pengetahuan bagi anak-anak untuk lebih mencintai ilmu pengetahuan. Ada pula fasilitas bermain dan kolam air," jelas Direktur Taman Pintar, Drs Aulia Reza Bastian MHum.
Di dalam gedung Taman Pintar, ada beberapa anjungan yang dapat dinikmati. Seperti akuarium yang berisi ikan air tawar di lantai 1, arena pojok anak di dome area, demo sains, radio anak, souvenir counter dan food court. Lalu di lantai 2 ada ruang Titian Penemuan, Titian Sains, Jembatan Sains, gelar kekayaan alam dan pengembangan tekhnologi di Indonesiaku.
Wisata Alam
Bagaimana dengan berbagai objek wisata alam di Yogya? Sama menariknya dan siap menerima wisatawan yang datang berombongan atau bersama keluarga. Di Kaliurang Pakem ada atraksi seni tradisional, band dan orkes melayu. Sedang di Kaliadem, melihat bekas erupsi Gunung Merapi 1 tahun lalu, merupakan hiburan dan sekaligus pengetahuan bagi pengunjungnya.
Bahkan di tempuran kali Opak dan Oya Pundong Bantul, yang konon tempat pusat gempa di Yogya 27 Mei 2006, kini juga menjadi tempat wisata. Tempat tersebut, kini malah ramai dikunjungi sebagai tempat wisata. Selain gua Cerme di Bantul yang tetap menawan.
Kawasan Pantai Selatan pun cukup bersahabat untuk menyambut wisatawan. Tim SAR Parangtritis telah menyatakan, sampai saat ini kondisi pantai Parangtritis, pantai Pandansimo dan pantai Depok relatif normal. Tim juga akan menerjunkan 72 anggotanya untuk keamanan pengunjung. Khususnya di Parangtritis dan Parangkusumo yang biasanya menjadi konsentrasi massa.
Objek wisata alam di Kulonprogo, seperti pantai Glagah, pantai Trisik, Waduk Sermo, Puncak Suroloyo juga dipastikan akan menjadi tempat pilihan berekreasi selama libur Lebaran. Demikian pula dengan pantai-pantai di Gunungkidul, seperti pantai Baron, Sadeng, Wediombo, Sepanjang, Krakal, Kukup, Sundak, Ngrenehan dan Gesing.
Wisata Sejarah dan Budaya
Sebagian wisatawan pasti ada pula yang ingin mengisi libur Lebaran sambil mengenal lebih dekat sejarah Yogyakarta. Kunjungan ke kawasan Kraton Yogyakarta, Pura Pakualaman dan candi Prambanan, tentunya menjadi semacam 'kewajiban'. Namun, banyak pula alternatif yang dapat menjadi pelengkap.
Misalnya datang ke berbagai museum yang memiliki sejumlah koleksi peninggalan sejarah. Seperti Monumen Jogja Kembali (Monjali) dan benteng Vredeburg. Ataupun mengenal kejeniusan mendiang maestro lukis kondang Affandi di museum Affandi, yang menjadi bagian dari kebanggaan Yogyakarta.
Tak kalah menarik bila menyempatkan diri melancong ke Kotagede, sebuah kawasan kotaraja tempo dulu. Menyusuri lorong-lorongnya sambil mengenal berbagai bentuk bangunan rumah yang khas, seperti rumah joglo memanjang, adalah sebuah keasyikan tersendiri. Selain memilih berbagi suvenir makanan dan kerajinan perak yang ada di sana.
Di sana ada pula makam raja-raja Jawa, yang harus mendaki 345 anak tangga sebelum masuk di pintu utama. Sebagai kawasan pusaka, berbagai peninggalan masa lalu di Kotagede keberadaannya masih tetap utuh. Walapun sempat diporakporandakan bencana gempa bumi 27 Mei 2006 lalu. Antara lain Watu Gatheng, Watu Gilang dan genthong dari batu adhesit. Masing-masing memiliki kisah sejarah yang menarik untuk ditelusuri. (Sto/Has/Can/R-1)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment