Saturday, May 31, 2008

Pembukaan IHPP III


GODEAN (KR) - Bencana, ancaman dan kesulitan, akan selalu mengintai manusia. Karena itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan DIY, dr Bondan Agus Suryanto SE MA, masyarakat harus senantiasa siap siaga menghadapi itu semua.
"Misalnya akibat kenaikan harga BBM, bisa jadi akan menimbulkan masalah gizi keluarga. Untuk itu masyarakat harus bisa mengatasi masalah tersebut," kata dr Bondan pada pembukaan Training & Empowering of Facilitator IHPP III Tatanan Sekolah & Posyandu se-Propinsi DIY di Balai Masyarakat Klajuran Desa Sidokarto Godean Sleman, Kamis (22/5).
Pelatihan yang diikuti 96 dari 26 PKK Kecamatan, 22 Puskesmas, para fasilitator IHPP I-II, TP UKS, Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan ini akan berlangsung sampai Jumat (23/5) hari ini. Materi yang disampaikan antara lain tentang kesehatan gigi dan mulut oleh drg Ratu Mirah Afifah MDSc dan Media Komunikasi untuk penguatan kelompok oleh Widiandayani.
Menurut dr Bondan, untuk menghadapi berbagai permasalahan tersebut, masyarakat memang perlu dibina dan dibimbing. Tetapi sebenarnya yang paling efektif bila pembimbingnya adalah masyarakat sendiri. Hal ini juga sudah terbukti di luar negeri. Dicontohkan di Somalia, keluarga diberdayakan untuk mengatasi kolera. Hasilnya memang lebih baik daripada dilakukan oleh pemerintah. Karena itu masyarakat harus diberdayakan agar bisa menolong diri sendiri.
"IHPP mempersiapkan masyarakat agar siap siaga menghadapi bencana dan berbagai kesulitan lain. Jadi, masyarakat jangan terlalu menggantungkan kepada siapapun. Harus bisa berdiri dengan kekuatan sendiri menghadapi ancaman penyakit dan sebagainya," tegasnya.
Integrated Health Promotion Program (IHPP) merupakan kegiatan menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kerja bareng antara Yayasan Unilever, Pemprop DIY, Sanggar Padmaya, IPMC, KR Group, RBTV dan Radio Sonora. Jumlah kader IHPP tahun I (2005) sebanyak 1.684 orang, tahun II 1.261 (total 2.945). Pada tahun 2007 juga diadakan training Sunsilk Circle of Beauty (SCOB) di Bantul, Kulonprogo dan Kota Yogya oleh 151 orang.
Menurut Widiandayani dari Sanggar Padmaya, selama dua tahun lalu IHPP sudah berhasil menciptakan perubahan di daerah-daerah dampingan (15 puskesmas di 12 kecamatan). Perubahan paling besar adalah menurunnya angka diare dan demam berdarah, peningkatan oral hygiene dan kebersihan lingkungan dengan pengelolaan sampah terpadu. (Fie)-n

No comments: