Wednesday, June 18, 2008

SMK SKILL CONTEST YAMAHA'


SMK PIRI Sleman Raih Juara I
SLEMAN (KR) - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PIRI Sleman keluar sebagai juara I 'SMK Skill Contest Yamaha' yang digelar di halaman Hall GOR UNY, baru-baru ini. Dalam lomba keterampilan ini Rendra Sidharta (kelas III Otomotif E) dan Rochmat (kelas II Otomotif I) berhasil mengalahkan utusan SMK-SMK lain.
Kepala SMK PIRI Sleman, Sarwan Sutomo SPdI, kepada KR di sekolahannya, Jl Kaliurang Ngaglik Sleman, menjelaskan, lomba yang diselenggarakan Yamaha ini selain diikuti siswa dari SMK di Yogya juga dari Banyumas, Boyolali, Sukoharjo, dan SMK dari Ponorogo Jatim. Bentuk lomba baik teori maupun praktik, misalnya praktik service ringan/berkala dan trouble shooting (memperbaiki motor yang dibuat macet).
"Al-hamdulillah siswa kami berhasil menang di semua tahapan," kata Sarwan Sutomo sambil menambahkan, sebagai juara I SMK PIRI Sleman memperoleh hadiah tropi, uang pembinaan, dan sebuah mesin motor untuk kepentingan praktik siswa. "Pada Oktober tahun lalu kami juga mendapat 4 mesin motor dari Yamaha untuk praktik siswa. Harapan kami, nantinya di sini dibuka Kelas Yamaha," tambahnya.
Sarwan Sutomo juga menjelaskan, baru-baru ini 8 siswanya juga berhasil lolos seleksi untuk sertifikasi. Mereka terdiri 3 siswa dari jurusan mesin dan 5 dari jurusan otomotif. "Seleksi dilakukan oleh tim uji independen dari Badan Sertifikasi Nasional. Materi yang diuji meliputi 12 kompetensi. Tujuannya untuk melihat kemampuan tamatan SMK," paparnya sambil menambahkan para siswanya baru-baru ini juga menjadi juara lomba drum band dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional tingkat Sleman.
Ditanya tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Sarwan Sutomo menjelaskan, SMK PIRI Sleman akan menerima siswa baru 6 kelas. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki diharapkan bisa mempercepat upaya untuk memandirikan siswanya saat terjun ke masyarakat. (Fie)

Tuesday, June 10, 2008

KLAJURAN DIKUNJUNGI PT. UNILEVER INDONESIA TBK


Klajuran adalah salah satu Dusun di desa Sidokarto yang pada 1996 pernah memenangkan lomba kebersihan desa tingkat Propinsi DIY. Mengetahui bahwa Klajuran memenangkan lomba YGC Kategori Kepadatan Tinggi tahun 2008, PT. Unilever Indonesia Tbk pada hari Sabtu, 24 Mei 2008 mengunjungi Dusun Klajuran untuk melihat perubahan yang terjadi.
Tim dari Unilever yang dipimpin oleh Sinta Kaniawati berjumlah 8 orang terdiri dari dr.Leo Indarwahono bersama para brand manager PT. Unilever Indonesia Tbk. Sinta yang sangat terkesan dengan perubahan besar di Dusun Klajuran menjelaskan bahwa di DIY ini ada 3 program besar PT. Unilever Indonesia Tbk, yaitu IHPP (Integrated Health Promotion Program), YGC (Yogyakarta Green and Clean), dan Petani Kedelai Hitam di samping program-program kecil lainnya. Karena itu Sinta selaku Direktur CSR PT. Unilever Indonesia menghimbau agar tamu-tamu baik dari dalam maupun luar negeri hendaknya diarahkan ke DIY untuk melihat inovasi dan kreativitas masyarakat DIY yang patut menjadi bahan pelajaran. Ke depan, Sinta merencanakan akan memberikan pelatihan daur ulang sampah non organic seperti membuat tas dari kemasan dan kreativitas lainnya untuk ibu-ibu di DIY.

Ausy selaku Assistant Director Food sangat terkesan dengan suasana di Klajuran dan mengatakan bahwa juara I untuk lomba yang sama di Jakarta yaitu Pasar Minggu, tidak seindah Klajuran. Klajuran mempunyai banyak kelebihan, karena semangat masyarakatnya, kekompakan tokoh-tokoh masyarakatnya, environment, nuansa kultural dalam kehidupan masyarakat sehari-hari selain kebersihan dan penghijauannya yang patut dipuji.
Suhardi selaku Dukuh Klajuran menyampaikan bahwa yang penting bagi mereka bukan lombanya atau kejuaraan tetapi yang paling penting adalah perubahan perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat akan membuat Dusun Klajuran akan tetap hijau, bersih dan sehat selama masyarakat tetap berperilaku bersih dan sehat. Klajuran, jelas Suhardi, akan mendapat bantuan 350 juta dari KPDL Sleman untuk pembuatan rumah sampah dan perlengkapannya. Sedangkan masyarakat Klajuran sendiri memberikan hibah 30 juta untuk menelengkapi pembangunan joglo Dusun Klajuran yang sudah ada.

Hal ini dipuji oleh Nanang, senior brand manajer Sari Wangi yang ikut berkunjung ke Klajuran. Kunjungan ini dipersiapkan dengan baik oleh 40 tokoh masyarakat Dusun Klajuran yang sedemikian kompak membawakan yel-yel, sehingga Nanang menambahkan bahwa kekompakan tokoh masyarakat Dusun Klajuran patut diacungi jempol.

TASYAKURAN DI NGEMPLAK CABAN

Pada tanggal 19 Mei, Dusun 7 Ngemplak Caban yang memenangkan lomba YGC (Yogyakarta Green and Clean) kategori Kepadatan Rendah mengadakan sykuran bersama seluruh warga Ngemplak Caban. Malam Tasyakuran yang dihadiri oleh sekitar 300 orang ini diisi dengan doa bersama, sambutan dari para tokoh masyarakat dan pemutaran video hari Puncak YGC di Monumen SO 1 Maret.

Widiandayani dari Sanggar Padmaya sebagai Koordinator program YGC tahun 2008 dalam sambutannya mengatakan bahwa lomba YGC ini dilaksanakan atas kerja sama Stakeholder yang terdiri dari 6 lembaga yaitu: Pemprop DIY, PT. Unilever Indonesia Tbk, KR Group, RBTV dan Radio Sonora. Keenam lembaga ini secara rutin bertemu untuk membuat rencana-rencana operasional untuk menjalankan lomba YGC. Secara operasional di lapangan, Sanggar Padmaya menurunkan tim Motivator lapangan untuk mendampingi masyarakat terutama dalam tahap bedah lingkungan I dan II. Kerja keras tim Motivator ini akhirnya menghasilkan kejuaraan-kejuaraan yang sudah diumumkan. Selanjutnya Widiandayani menambahkan bahwa tim yuri lomba YGC ini bukan saja dari anggota Stakeholder tetapi juga dari BAPELDA Propinsi DIY yang mengutus 2 orang wakil untuk ikut serta memberikan penilaiannya sehingga semua sisi kehidupan masyarakat yang bersih dan sehat mendapat perhatian.

Atas bantuan dan kerja sama dengan para mahasiswa KKN dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pada hari berikutnya masyarakat bersama-sama mengadakan aksi donor darah, basar murah dan gerakan PHBS. Rasa syukur dan gembira ini masih diteruskan dengan kegiatan dangdutan bersama yang digelar pada malam Minggu, 24 Mei 2008.
Ketua RW 7 Ngemplak Caban, Widodo menyampaikan bahwa semua biaya syukuran dan kegembiraan bersama ini adalah swadaya masyarakat, tidak diambil dari hadiah YGC, karena hadiah YGC akan digunakan untuk pengembangan Dusun selanjutnya.

Muhibah Siswa-siswi Muhi ke 4 Negara


MESKI di luar negeri, para siswa-siswi SMA Muhammadiyah I Yogykarta (SMA Muhi) tetap percaya diri. Hal ini terlihat saat mereka melakukan lawatan ke-4 negara, yakni Malaysia, Singapura, Jepang, dan Korea, 16 Mei hingga 3 Juni lalu. Lawatan dalam rangka Student Exchange atau pertukaran pelajar ini diikuti 32 siswa dan 5 guru.

Di Malaysia mereka mengunjungi Kolek Tek Antar Bangsa Islam dan ke University Technology Malaysia dan Universitas Kebangsaan. Kemudian di Singapura ke Nanyang Tech University, Kampung Glam/Muslim, Kampung Bugis, Orchad Rd, Singapore Institute Management. Dilanjutkan ke Jepang untuk mengunjungi Kasagi Secondary School, di antaranya bertemu Prof Watanabe. Terakhir di Korea Bonpo Middle School. Juga ke Samsung Car Factory, Narimaru (APEC House) dan ke Pusan National University.
"Kunjungan ke Korea dalam rangka tindaklanjut kerjasama dengan Bonpo Middle School. Ini merupakan kunjungan kedua dari Muhi. Sedang untuk ke Jepang antara lain untuk konsultasi Information Communication & Technologi atau ICT. Dengan kunjungan ini diharapkan bisa membuka wawasan para siswa-siswi SMA Muhi tentang dunia pendidikan berbasis ICT. Juga untuk lebih mendekatkan teori dengan praktik ICT. Selanjutnya, hal-hal yang positif diharapkan bisa diterapkan di SMA Muhi, misalnya soal kebersihan, ketertiban, dan kedisiplinan," kata Kepala SMA Muhi, Drs H Adi Waluyo MPd dan Suatmaji, Ketua Kelas ICT.

Sedang Nonik Atibah Kariman dan Hartanti S, di antara guru yang menyertai kunjungan, kepada KR menjelaskan, kegiatan ini banyak menambah wawasan dan pengetahuan para muridnya. Misalnya di bidang seni dan budaya, antara pelajar SMA Muhi dengan pelajar di 4 negara terjadi pertukaran. "Saat para pelajar Korea menampilkan permainan tradisional juga melibatkan para pelajar SMA Muhi. Asyik juga mengikuti permainan yang dinamakan Tuho ini, yakni memasukkan panah ke sebuah lobang," jelasnya.

Kesenian yang ditampilkan para siswa-siswi SMA Muhi antara lain tari golek, tari selendang, tari Badui, angklung. Sedang saat di Bonpo Middle School mereka ikut belajar di kelas. Yang cukup membuat tercengang para pelajar Bonpo adalah ketika para siswa-siswi SMA Muhi menyanyikan lagu Korea. Apalagi ketika mereka tidak bisa membalas dengan lagu Indonesia.(Fie)

Monday, June 2, 2008

Juara YGC, Klajuran Terima Bantuan Rp 350 Juta

Warga Klajuran Godean bersama jajaran PT Unilever.

GODEAN (KR) - Setelah meraih Juara I Yogyakarta Green & Clean (YGC) untuk kategori kepadatan tinggi, Dusun Klajuran Desa Sidokarto Godean, akan mendapat bantuan 350 juta dari KPDL Sleman. Bantuan tersebut untuk pembuatan rumah sampah dan perlengkapannya. Sedang masyarakat Klajuran sendiri memberikan hibah Rp 30 juta untuk menlengkapi pembangunan joglo Dusun Klajuran yang sudah ada.
Hal ini diungkapkan Dukuh Klajuran, Suhardi, saat menerima kunjungan dari PT Unilever Indonesia, baru-baru ini. Tim yang dipimpin oleh Sinta Kaniawati terdiri 8 orang, antara lain dr Leo Indarwahono bersama para branch manager PT Unilever Indonesia Tbk.
Menurut Suhardi, yang penting bagi warga Klajuran bukan lombanya atau kejuaraan, tetapi perubahan perilaku masyarakat. Perilaku mereka akan membuat Dusun Klajuran tetap hijau, bersih dan sehat selama masyarakat tetap berperilaku bersih dan sehat.
Dalam kesempatan tersebut, Sinta Kaniawati menjelaskan, di DIY ada 3 program besar PT Unilever Indonesia Tbk, yaitu IHPP (Integrated Health Promotion Program), YGC (Yogyakarta Green and Clean), dan Petani Kedelai Hitam, di samping program-program kecil lainnya. Karena itu Sinta selaku Direktur CSR PT Unilever Indonesia mengimbau agar tamu-tamu baik dari dalam maupun luar negeri hendaknya diarahkan ke DIY untuk melihat inovasi dan kreativitas masyarakat DIY yang patut menjadi bahan pelajaran.
"Ke depan, kami merencanakan akan memberikan pelatihan daur ulang sampah non organik seperti membuat tas dari kemasan dan kreativitas lainnya untuk ibu-ibu di DIY," jelasnya.
Ausy selaku Assistant Director Food sangat terkesan dengan suasana di Klajuran. Menurutnya, juara I untuk lomba yang sama di Jakarta, yaitu Pasar Minggu, tidak seindah Klajuran. Klajuran mempunyai banyak kelebihan, karena semangat masyarakatnya, kekompakan tokoh-tokoh masyarakatnya, environment, nuansa kultural dalam kehidupan masyarakat sehari-hari selain kebersihan dan penghijauannya yang patut dipuji.(Fie)

Keluarga Sakinah Teladan Bantul 2008


KELUARGA H Samsudini, warga Genengan Mertosanan Kulon Potorono Banguntapan Bantul, terpilih menjadi Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Kabupaten Bantul tahun 2008. Selanjutnya, ia berhak mengikuti seleksi pemilihan yang sama tingkat propinsi yang akan diselenggarakan di Kanwil Depag DIY, Sabtu (31/5.
"Saya merasa bersyukur di kala usia pas pensiun masih diberi amanah untuk mengikuti pemilihan keluarga sakinah," kata H Samsudini yang baru saja pensiun dari jabatannya sebagai Kabag Keuangan Pemdes Potorono.
Ia juga merasa salut kepada para peserta pemilihan tingkat Kabupaten Bantul. "Insya Allah mereka yang telah ikut pemilihan kemarin adalah keluarga terbaik juga," katanya.
Mengenai bagaimana gambaran keluarganya, H Samsudini secara singkat menjelaskan, saat dirinya memasuki masa pensiun sekarang ini anak-anaknya sudah mapan dan insya Allah ndalan. "Semua ini karena ridho Allah SWT," akunya.
Keluarga H Samsudini ditetapkan menjadi keluarga sakinah melalui SK No 01/TP/KST/KAB/2008 yang diketahui Kakandepag Bantul Drs H Bukhori Muslim MPdI. Dalam SK ini disebutkan, juara I pasangan H Samsudini-Hj Murtinah BA, juara I pasangan H Mujiran BA-Hj Kadilah (asal Gulan-Gulan Sidomulyo Bambanglipuro), dan juara III H Waridi-Hj Sujinah (Blawong I Trimulyo Jetis). Juara harapan pasangan H Bambang Sririyadi SPd dan Hj Umi Sumirah AmaPd.
Menurut Ketua Panitia Tim Penilaian Tingkat Kabupaten Bantul, Drs H Suharto Djuwaini MPdI, panitia menilai dengan objektif keluarga teladan berdasar hasil pemantauan langsung calon, di samping melakukan tes tertulis meliputi pengetahuan agama, pengetahuan umum, pengetahuan tentang keluarga sakinah dan pengetahuan praktis kemasyarakatan. "Kami berharap adanya even pemilihan keluarga teladan ini bisa memberi motivasi bagi setiap keluarga untuk mewujudkan keluarga yang ideal dan sakinah," katanya.
Mengomentari prestasi warganya, Kepala Desa Potorono, Dalhar DW, mengaku bersyukur dan ikut berbahagia. "Saat menjadi pamong Pak Samsudini al-hamdulillah juga amanah, termasuk pamong yang jujur dan menjadi tokoh yang sesungguhnya," katanya.(Fie)

Saturday, May 31, 2008

Pengajian Alumni Ar-Raudhah











Pengajian alumni KBIH Ar-Raudhah di rumah Hj Titik Priyono, Margoyasan Pakualaman, Minggu 4 Mei 2008