Monday, October 22, 2007

Goyang Lidah? Mari Memburu 'Mak Nyuss'


Makan sate klatak, asyik.


Desa Wisata Jamur di Minggir

DESA Wisata Jamur dan Jarakan di Desa Sendangrejo Kecamatan Minggir, punya kekhasan yang tak ada bandingannya di Yogya. Warga di tempat itu mengkhususkan diri pada pengembangan budidaya udang galah. Sangatlah tepat untuk mampir ke sana di libur Lebaran besok.
Pengunjung tak cuma hanya bisa belajar cara memelihara 'lobster air tawar', tapi juga menyantap olahannya yang lezat. Ada menu spesial, udang bakar dengan lumuran madu harum yang rasanya manis dan gurih. Untuk ke desa wisata itu, bila dari perempatan Gedongan (Jl Godean -Ngijon Km 14,5) di Moyudan, belok ke arah utara ke Jl Sindang Rejo sejauh kurang lebih 5 km. Ada empat rumah makan yang menyediakannya, dengan desain bangunan gubug di atas kolam. Di tengah hamparan persawahan yang hijau.
Paling fenomenal dan terkenal, yakni Gubug Makan Mang Engking yang dikelola oleh Engking Sodikin dan sahabatnya, Pak Ade. Kedua pria yang berasal dari Jawa Barat ini yang pertama kali merintis budidaya udang galah di desa itu. Ya, mereka memang awalnya petani udang galah, yang diajak oleh lurah Desa Sendangrejo untuk mengembangkan sekaligus mengajari warga setempat. Lalu dimulailah usaha warung yang lalu berkembang menjadi rumah makan ini.
Beberapa waktu kemudian, ada seorang tamu yang rupanya jeli melihat peluang mengembangkan usaha rumah makan kolam di sana. Mang Engking dan Pak Ade pun didorong untuk membuka usaha tersebut. Sekarang omongan tamu tersebut terbukti, usaha rumah makan ini semakin pesat dan punya banyak cabang. Diantaranya Pondok Udang Mang Engking di Jl Godean Km 4 Banyumili. Lalu Bakmi Goreng Udang Mak Engking di Jl Kaliurang Km 6,5.

Menu Sunda-Mataram
MENU-MENU yang disajikan di Gubuk Makan Mang Engking, resep dasarnya diambil dari warisan leluhur Tanah Pasundan. Selanjutnya dimodifikasi sehingga cocok bagi lidah semua konsumen. Menu spesialnya udang bakar madu. Daging udang galah yang gurih dan empuk bercampur dengan manisnya madu, serta aroma dan rasa bakar. Menu andalan lain adalah ikan gurami goreng bumbu cobek.
Minumannya berbagai rupa. Tapi kalau ingin benar-benar total merasakan sesuatu yang alami, es kelapa muda utuh adalah pilihan yang baik. Kalau datang pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur, bisa beruntung mendapat kesempatan menikmati minuman 'legen' dan cincau, yang juga segar dan nikmat.
Semua menu ini dinimati di dalam gubug-gubug makan di atas kolam udang galah. Sambil makan, panorama sawah dan alam di sekitarnya membuat betah siapapun yang datang ke sana. Apalagi kalau bertepatan dengan datangnya kawanan burung kuntul menyerbu sawah, atau ketika matahari akan tenggelam.
Di barat Gubug Makan Mang Engking (utara jalan masuk), ada Rumah Makan Sendang Kapitoe milik Purwanto Hadi, yang masakan udang galahnya tak kalah enak. Rumah makan dengan menu udang galah di Desa Wisata Jamur lainnya, yakni Gubug Makan Bu Della milik Ny Budi Pratikno. Lalu Pondok Udang I dan II milik Andi Sulistyo di Jarakan. Di keempat rumah makan tersebut bisa dinikmati pula olahan ikan gurami, nila,wader, bawal dan kepiting.

Belut Goreng, Mangut Belut
BILA
ingin merasakan belut, datanglah ke pasar Godean. Di sana banyak dijajakan belut goreng. Bahkan ada pula warung mangut belut, yakni di depan pintu gerbang pasar. Menu yang disajikan selain mangut belut juga sayur gudeg, daun singkong, dan sambal krecek. Menu khas tersebut bisa dinikmati di tempat khas, yakni sambil duduk di atas amben lincak (dari anyaman bambu). Meski demikian ada juga menu lele goreng dan ayam yang dibumbu bacem, di samping aneka nyamikan seperti bakwan goreng kering, tahu bacem, rempeyek, dan intip (kerak nasi liwet). Selain di Godean, mangut belut juga bisa dinikmati di warung mbah Giyah Dsn Sendang Ds Sembungan Bangunjiwo Bantul. Di warung ini juga tersedia mangut lele dan pecel sayur.

Bakmi dan Balungan Bacem
BAGI
pandemen masakan bakmi, di Yogya juga banyak warung bakmi. Paling terkenal bakmi Kadin di Jl Sultan Agung. Selain itu di berbagai sudut jalan kota setiap malam juga bisa dijumpa angkringan bakmi Jawa, misalnya di Jl Gajah Mada, Jl Kusumanegara, Jl Gedongkuning dan Jl Wonosari. Atau bakmi Pele di pojok timur Alun-alun Utara.
Sedang di Jl Kol Sugiyono, tepatnya di depan Museum Perjuangan, ada warung bakmi Sabar Menanti. Banyak pilihan menu nyamleng di sana, misalnya bakmi godhog (rebus) dan goreng, nasi goreng magelangan, cap cay, rica-rica, dan sop. Juga ada balungan bacem (tulang belulang ayam yang masih menyisakan sedikit daging, dimasak bumbu bacem). Racikan bumbunya campuran antara manis, pedas, dan asin. Di Bantul juga ada warung bakmi yang cukup terkenal, tepatnya di Manding (Jl Parangtritis). Namanya bakmi mbah Mo.

Jl Imogiri Timur, Jalan Sate
MEREKA
yang mempunyai klangenan makan sate, warung sate juga bertebaran di Yogya, misalnya sate goreng ringin di Jl Mlati Sleman. Namun paling banyak di Jalan Imogiri timur. Di sepanjang jalan tersebut mulai selatan Mako Brimob sampai kantor Kecamatan Imogiri berjejer puluhan warung sate, sehingga kawasan ini juga bisa disebut 'jalan sate'.
Sementara itu menunya beragam, selain aneka sate dan tongseng, juga gulai. Sedang yang cukup khas adalah sate klatak. Sate klatak ditusuk dengan jeruji. Setelah dibakar tidak diberi bumbu kecap, tapi dipyur-pyur bumbu kering. Warung sate yang terkenal dengan sate klataknya adalah di sekitar Jejeran Wonokromo. Bahkan kalau malam hari, penjual sate ini bisa ditemui di dalam pasar Jejeran.

Aneka Gudeg
SEBAGAI
Kota Gudeg, di Yogya juga banyak warung gudeg. Misalnya Gudeg Bu Citro di Jl Solo Maguwoharjo (utara Bandara Adisutjipto) dan di Jl Janti (utara JEC). Juga ada Gudeg Pawon di Janturan Jl Umbulharjo, Gudeg Barek di Jl Kaliurang (utara kampus UGM), gudeg di Jl P Mangkubumi (selatan Tugu Yogya), dan Gudeg Wijilan di Jl Wijilan (timur Alun-alun Utara). Sedang yang biasa buka malam hari adalah Gudeg Permata (depan bioskop Pertama timur pertigaan Jl Sultan Agung) dan Gudeg Gedongkuning di Jl Gedongkuning.

Pilih Lotek atau Gado-gado
LOTEK
dan gado-gado juga banyak tersedia di Yogya. Yang cukup terkenal adalah lotek dan gado-gado timur teteg sepur (palang KA) jembatan layang Lempuyangan (kini pindah agak ke timur, tepatnya barat kantor DPD Partai Golkar Kota Yogya). Biasanya, pembeli cukup banyak, sehingga harus rela antri. Namun tak jauh dari tempat tersebut juga ada warung lotek dan gado-gado. Namun jika sedang di Malioboro, bisa menikmati gado-gado bu Hadi Pasar Beringharjo. Selain berada di dalam pasar juga buka di Malaioboro Mal, Ramai Mal, dan Jl Nyai Ahmad Dahlan Gerjen.

Brongkos Alkid atau Tempel
BAGI
peminat brongkos, bisa menikmati sayur dengan santan kental ini di utara Plengkung Gading, atau selatan Alun-alun Kidul, sehingga biasa disebut Brongkos Alkid. Bisa juga datang ke pasar Tempel Sleman, tepatnya di timur sisi selatan jembatan Krasak. Untuk menuju ke sana harus melewati barat jembatan, kemudian ke timur di bawah jembatan. Brongkos di sini cukup khas, karena isinya daging atau brongkos daging.

Oleh-oleh Khas Yogya
BAGI
wisatawan yang ingin membawa oleh-oleh khas Yogya, bisa datang ke Patuk Yogya (kawasan barat Malioboro). Di sana banyak penjual bakpia. Kalau ingin membeli Kipo (makanan khas Kotagede), bisa datang ke Jl Jagalan Kotagede. Kalau ke timur sedikit, tepatnya di selatan pasar Kotagede, ada toko penjual makanan khas lainnya, yakni Yangko (makanan dengan bahan ketan). Kalau ingin makanan khas Bantul bisa membeli geplak. Di sejumlah toko di Kota Bantul tersedia makanan ini. Sedang yang cukup terkenal adalah Geplak mbok Tumpuk di Jl KHA Wahid Hasyim (utara Palbapang). Di situ juga ada makanan khas lain, yakni rempeyek mbok Tumpuk, di mana kacangnya sampai bertumpuk-tumpuk.

Pilihan Ayam Goreng
DI
samping bisa di dapat di beberapa restoran cepat saji, misalnya Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, Wendy's, Texas, Hartz Chicken, masakan ayam goreng juga bisa ditemukan di sejumlah rumah makan. Misalnya ayam goreng Wong Solo di Jl Timoho, RM Ny Suharti Jl Gedongkuning, RM Suharti Jl Jl Adisutjipto/Jl Solo, RM Mbok Mberek Kalasan, RM Mbok Sabar Jl Wonosari Berbah Sleman, RM Bu Tini Jl Sultan Agung (timur bioskop Permata), RM Bu Ninit Jl C Simanjuntak.

Jadah Mbah Carik Kaliurang
JIKA
berwisata di Kaliurang, ada makanan khas, yakni jadah mbah Carik, di samping sate kelinci. Jadah mbak Carik berbeda dengan jadah (makanan dari ketan) pada umumnya, sebab parutan kelapa mudanya lebih terasa. Keturunan mbah Carik membuka warung di selatan pertigaan Kaliurang (kantor polisi). Meski demikian jadah semacam ini juga bisa didapat di kawasan Tlogo Putri, bahkan sejumlah mbok-mbok bakul menawarkan secara keliling, sampai di tempat-tempat penginapan. Namun jika tidak sempat ke Kaliurang, bisa mendapatkan jadah mbah Carik di Besi Ngaglik (selatan Pakem).

Pilihan Lesehan
BILA
malam tiba, warung-warung lesehan juga bertebaran di jalan-jalan Kota Yogya, dengan menu aneka pilihan. Kawasan yang cukup terkenal adalah lesehan di Jl Malioboro - Jl Ahmad Yani. Di sepanjang jalan lain sebenarnya juga banyak warung lesehan, misalnya di sepanjang Jl Solo, Jl Sultan Agung, dan lain. Sedang lesehan yang cukup nyaman, tetapi belum begitu banyak di kenal adalah lesehan di bawah jembatan layang Janti. Setiap malam di sepanjang bawah jembatan, selatan maupun utara rel KA, banyak warung-warung lesehan. Menunya juga cukup komplit, mulai aneka masakan sea food, ayam goreng, lele goreng, sop buntut, sate, gulai, thengkleng, soto, bakso, nasi uduk, mi goreng, mi godok, sampai belut goreng. Di sana juga tersedia tempat parkir luas, bahkan seandainya hujan pun turun dari mobil tidak basah, karena air hujan terhalang jembatan layang. Silakan mencoba! (Hari Sunanto/Luthfie)

No comments: